Dua Tahun VAP-JO, Minut Berbenah dan Berprestasi

SABTU (17/2/2018) adalah saat pemerintahan di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) milik Vonnie Anneke Panambunan dan Joppy Lengkong membilang dua tahun usianya.
Ketika pasangan pemimpin yang dipilih langsung rakyat Minut ini dilantik Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, terbersit harapan, dua figur ini bisa membangun Minut menjadi sebuah kabupaten yang unggul dan berdaya saing.
“Selamat bekerja, jangan segan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi. Telah ada pembagian tugas dan wewenang, kewajiban dan hak yang jelas antara kepala daerah dan wakilnya sesuai dengan UU nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah,”pesan Olly Dondokambey ketika memberikan sambuatan pelantikan.
Ruang pertemuan mewah menjadi saksi bisu keceriaan dan kelugasan Bupati VAP dan Wabup Lengkong ketika mengikuti seluruh prosesi pelantikan serta pengambilan sumpah dan janji denan hikmat kala itu.
“Terima kasih rakyat Minut, Tuhan memberkati torang samua. Marilah kita bekerja bersama untuk Minahasa Utara kearah yang belih baik,” ungkapan VAP usai pelantikan.
Joppi Lengkong juga mengatakan tekadnya bersama dengan VAP hingga akhir masa jabatan.
“Saya bertekad untuk terus bersama Ibu Vonnie Anneke Panambunan dalam memimpin Minut sampai akhir masa jabatan kami,” kata lengkong kala itu, sambil menyambut salam ucapan dari para hadirin yang ada.
Pasangan pemimpin tanah Tonsea, VAP-JO resmi memulai pemerintahan dengan mengedepankan visi kabupaten Minut menjadi kabupaten yang maju di Bidang Pertanian, Industri dan Pariwisata secara berkesinambungan sampai tahun 2021 dengan semboyan Mengasihi, Melayani dan Mengsejahterakan.
Satu tahun berlalu banyak prestasi yang ditorehkan oleh VAP-JO. Diantaranya yang paling fenomenal Minut langsung meraih Opini Wajar Tanpa Pengecuaian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulut. Prestasi ini kemudian diteruskan pada tahun 2017.
VAP-JO terus berkiprah, banyak lobi anggaran ke pemerintah pusat yang sukses dilakukan keduanya. Kegigihan Bupati VAP terus ditunjukannya untuk membangun Minut.
Memasuki tahun kedua, bayangan keretakan pemerintahan VAP-JO mulai terlihat. Dimulai dengan pernyataan Bupati VAP dalam satu pertemuan. Saat itu VAP baru saja kembali dari mengikuti PIM pembekalan kepala daerah di Jakarta. Dalam Pertemuan yang dilaksanakan di Aula Bapelitbang Minut. VAP dengan tegas menyatakan tugas, fungsi dan wewenang Bupati dan Wakil Bupati.
“Saya baru saja mengikuti pembekalan di Jakarta, di sana salah seorang pejabat pemberi materi menyatakan secara jelas bahwa pengambilan keputusan dalam satu pemerintahan di Kabupaten/kota menjadi wewenang penuh dari Bupati dan Walikota. Wakil Bupati dan Wakil Walikota hanya menjalankan fungsi pengawasan. Sehingga tidak terjadi pengambilan keputusan tanpa koordinasi dengan saya. Dan bila ada sesuatu keputusan yang telah diambil oleh Wakil Bupati itu dinyatakan batal demi hukum,” tegas VAP ketika itu dihadapan pejabat keasistenan, SKPD, Badan staf Ahli dan Camat.
Seiring berjalannya waktu, selang tahun 2017, banyak ketimpangan secara nyata terlihat dalam pemerintahan VAP-JO. Wakil Bupati Ir Joppi Lengkong-pun terlihat jarang terlibat dalam acara-acara resmi Pemkab Minut. Mandat perwakilan pada acara resmi yang mengharuskan kehadiran Bupati lebih cenderung diberikan kepada Sekda Ir Jemmy Hengki Kuhu MA atau Asisten I Bidang Pemerintahan Drs Rivino Dondokambey.
Banyak catatan, yang menceritakan kevakuman Wabup Lengkong baik dalam pemerintahan maupun dalam acara-acara resmi Pemkab Minut. Salah satunya adalah Old and New 2017-2018 atau malam pisah sambut tahun yang lama ke tahun yang baru. Wabup Lengkong tidak terlihat hadir bersama Ketua Tim Penggerak PKK Jeivy Wijaya. Padahal semua unsur forkopimda dan pejabat Keasistenan, SKPD dan Kecamatan hadir.
Meski demikian, dalam satu kesempatan KKR Bupati sempat menyatakan kerinduannya terhadap Wabup Lengkong.


“Saya sayang sama Wabup, saya sedih, Saya juga tahu istrinya seorang Pendeta, seharusnya beliau berada di sini bersama rakyatnya,” ujar Panambunan.
Klimaks dari ‘perseteruan’ Bupati dan Wakil Bupati ini sangat jelas terlihat ketika diadakan Sidang Paripurna Istimewa dalam rangka HUT Minut ke-14 di kantor Dewan Minut. Layaknya orang yang merayakan suatu momentum bahagia, akan memberikan salam bahkan cium pipi kanan dan kiri (cipika-cipiki). Hal ini sama sekali tidak terlihat antara Bupati Vonnie Aneke Panambunan dan Wakil Bupati Ir Joppi Lengkong. Hal ini menjadi tontonan dan bahan pergunjingan diantara para hadirin legislativ, eksekutif, yudikatif dan para undangan.
Kendati hal ini terjadi, pembangunan di Minut tidaklah menjadi terhenti. Pembangunan di tiga bidang yakni Pertanian, Industri dan Pariwisata terus digenjot. Perluasan lahan, terobosan-terobosan industri bahkan peningkatan fasilitas destinasi wisata dicapai oleh Pemkab Minut. Tata kelola administrasi yang semakin akuntabel, pemerintahan desa yang semakin maju melalui pendampingan pengelolaan dana desa, menjadi catatan pembangunan yang harus diapresiasi.
Meskipun saat ini catatan keberhasilan pemerintahan VAP-JO di tahun kedua ini masih ditunggu.
Dua tahun kepemimpinan VAP-JO warga Minut berharap keduanya menjadi akur, kerja bersama, membangun bersama. Namun harga diri, egosentris dan kapasitas tampaknya masih menjadi batu sandungan untuk mimpi tersebut. Rekonsiliasi pasangan pimpinan Tanah Tonsea yang pernah menjadi pusat peradaban Malesung ini diharap bukan hanya menjadi mimpi, semoga !.(mt/adv)

Sekelumit prestasi yang diraih selang dua tahun kepemimpinan VAP – JO :

1. Dinas Lingkungan Hidup prestasi tahun 2017 mendapat Setifikat Adipura

2. Ivent Porprov 2017 Minahasa meraih no 4

3. Pengembangan IKM (Industri Kecil Menengah ) dengan dibentuk beberapa Kelompok IKM di 10 Kecamatan

4. Kabupaten Sehat (Swasti Saba Wiwerda)

5. LPPD (laporan penyelenggaraan pemerintah daerah) sangat tinggi, nilai 3.0095 dari          kemeterian dalam negeri

6. LAKIP SAKIP sangat baik penilaian dari kementrian menpan RB

 

Capaian pembangunan lainnya di Minut selama 2 tahun kepemimpinan VAP-JO adalah:

BIDANG AGRIBISNIS

1. Produksi tanaman kelapa mencapai 41.178,36 ton dari target 48.566,41 ton.

2. Produksi tanaman pala mencapai 68.77 ton dari target 210 ton.

3. Pengembangan bibit tanaman kelapa, cengkih dan pala serta tanaman lainnya.

BIDANG PERIKANAN

1. Produksi perikanan tangkap mencapai 17.459,61 ton dari target 19.955,24 ton.

2. Produksi perikanan budidaya mencapai 352.409,94 ton dari target 387.241,19 ton.

3. Pembinaan kelompok ekonomi masyarakat pesisir.

4. Pengembangan bibit ikan ungguk di sejumlah wilayah.

5. Penyediaan sarana dan prasarana pengembangan perikanan.

6. Pengelolaan produksi dan pengembangan budidaya ikan dan rehabilitasi sarana perikanan.

BIDANG PARIWISATA DAN BUDAYA

1. Membuat dan merehabilitasi akses jalan masuk menuju destinasi wisata.

2. Pembuatan lokasi wisata baru untuk menambah tempat destinasi wisata.

3. Pengembangan sarana dan prasarana pariwisata.

4. Pengembangan serta pelatihan pemandu wisata dengan digelarnya pemilihan Utu dan Keke Minut.

5. Menambah sarana dan prasarana baru tugu Tumatenden-Zero Point Minut sebagai destinasi wisata baru di Minit.

BIDANG INDUSTRI DAN PERDAGANGAN

1. Pengembangan kegiatan industri dilakukan untuk menunjang pengembangan KEK Bitung dengan penguatan di wilayah Kauditan, Kema dan Likupang Raya.

2. Pelatihan dan peningkatan sumber daya industri kecil dan menengah informal dan formal di seluruh kecamatan.

3. Pengembangan perdagangan dilakukan dengan mengaktifkan dan memperhatikan pengembangan kondisi pasar tradisional di kecamatan dalam rangka aktifitas masyarakat jual beli barang.

BIDANG PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

1. Pendapatan Rp955.012.992.398 dengan realisasi Rp928.735.409.783 (97,2%)

2. Belanja Rp956.666.469.278 dengan realisasi Rp864.505.351.372 atau 90,5%. Jumlah belanja tersebut terdiri tidak belanja tidak langsung Rp493.187.395.068 dengan realisasi Rp483.557.264.308 atau 98% serta belanja langsung Rp462.479.209 dengan realisasi Rp380.948.087.064 atau 82%.

3. Pembiayaan Rp653.476.880 dengan realisasi Rp903.476.880 atau 138,3%. Jumlah            pembiayaan ini terdiri dari penerimaan Rp903.476.880 dengan realisasi Rp903.476.880 atau 100% serta pengeluaran Rp250.000.000.

BIDANG PENDIDIKAN

1. APM SD mencapai 100% dari target yang direncanakan.

2. APM SMP mencapai 69,90% dari target 69,50%.

3. APM SMA & SMK mencapai 58,17% dari target 58%.

4. Tingkat kelulusan tahun 2017 sangat memuaskan.

5. Sejumlah prestasi sekolah dan siswa pernah diraih di tahun 2017.

6. Pengembangan kualitas SDM para siswa termasuk dengan kualitas SDM tenaga pengajar serta pranata lainnya.

7. Rehabilitasi gedung sekolah dalam rangka penyediaan sarana belajar yang baik, aman dan nyaman.

BIDANG KESEHATAN

1. Kepedulian pemerintah Minut dengan memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

2. Rehabilitasi sarana dan prasarana kesehatan mulai dari pos kesehatan masyarakat desa,         puskesmas pembantu.

3. Pengadaan sejumlah sarana dan prasarana pendukung kesehatan.

4. Pengadaan obat-obatan.

5. Mendapatkan apresiasi dan penghargaan terhadap keikutsertaan BPJS Kesehatan.

6. Angka kematian ibu 3 kasus, angka kematian bayi 0 kasus, angka kematian balita 0 kasus,     balita gizi buruk 3 kasus.

7. Penyediaan sarana dan prasarana kesehatan di RSUD Maria Walanda Maramis.

8. Kegiatan donor darah di sejumlah instansi.