Jelang Idul Fitri, Disperindag Pastikan Keamanan Pangan dan Ketersediaan Pasokan

SANGIHE, beritanusantara.co.id – Menjelang hari raya keagamaan Idul Fitri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Sangihe Pantau keamanan pangan dan ketersediaan pasokan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, melalui Kepala Bidang (KABID) Perdagangan Fera Massora saat ditemui media, Senin (13/5/2019) mengatakan, sejak minggu lalu sesuai perintah dari pemerintah pusat, DISPERINDAG turun ke lapangan untuk memastikan agar semua barang tetap aman dan tersedia.

“Sampai dengan hari ini kami selaku dinas teknis sudah melakukan pengecekan di pasar Peta Kecamatan Tabukan Utara, Pasar Towo Tahuna, di sejumlah kios maupun pusat pertokoan guna memastikan sampai pada hari raya Idul Fitry tidak ada barang yang kadaluarsa, dan hasilnya hanya sedikit terdapat barang yang sudah tidak layak pakai,” kata Massora

Memang, lanjutnya, dari hasil yang kami dapat, kondisi sekarang ini sudah jauh lebih baik, karena tidak lagi seperti taun-taun sebelumnya dimana barang kadaluarsa jika terkumpul bisa berkarung-karung banyaknya, sedangkan untuk sekarang hanya terdapat satu-dua jenis barang kadaluarsa dalam satu toko, itupun tidak disengaja.

“Untuk kenaikan harga, kurang lebih ada sembilan jenis barang yang harganya naik sampai dengan angka 33 persen, diantaranya rica yang paling tinggi harga, dimana untuk rica manado 120ribu/kilogram, rica lokal Sangihe 100ribu/kilogram, rica surabaya seharga 80ribu/kilogram, sedangkan ketersediaan stok pasokan di pasar semuanya ready, kemarin gula sudah masuk lima kontainer dan dipasarkan dengan harga Rp.11500/kilogram,” jelasnya

Disinggung mengenai pasar murah, Massora menyampaikan bahwa pada tanggal (20/5/2019) nanti akan dilaksanan pasar murah, yang dibantu langsung oleh DISPERINDAG Propinsi.

“Sesuai usulan akan ada tiga titik tempat pelaksanaan pasar murah, yaitu di Kecamatan Tabukan Tengah, Kecamatan Tabukan Utara, dan Kecamatan Kendahe. Ini merupakan permintaan langsung dari masyarakat setempat, karena selama ini selalu dipusatkan di Tahuna, kelurahan Tidore,” kunci Massora (allen)