Kapolres Ajak Warga Perbatasan Jadi Mata Telinga Apara

SANGIHE, beritanusantara.co.id – Mengantisipasi kemungkinan adanya kelompok radikalis dan teroris yang memanfaatkan jalur pulau perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk melakukan aksi mereka di Negara Indonesia, maka segenap warga yang berada dan tinggal di kecamatan Kepulauan Marore diharapkan untuk menjadi mata dan telinga aparat TNI dan Polri.

Hal tersebut dikemukakan Kapolres Kepulauan Sangihe, AKBP Sudung Napitu pada acara Medaseng yang dilaksanakan di Kampung Pulau Matutuang Kecamatan Kepulauan Marore, Sabtu (18/5).

Kapolres menyatakan, meskipun di wilayah kepulauan tersebut telah ditempati petugas keamanan dari TNI dan Polri untuk menjaga kedaulatan NKRI, namun peran masyarakat dalam membantu tugas aparat keamanan sangat dibutuhkan.

“Saya mengajak kepada seluruh warga kepulauan yang merupakan wilayah perbatasan, agar menjadi bagian penting dari petugas keamanan untuk menjadi mata dan telinga aparat kepolisian maupun TNI. Artinya, jika warga mendengar, melihat dan mendapati seseorang yang tiba-tiba berada di wilayah ini dengan gelagat mencurigakan, agar segera melapor kepada petugas terdekat,” ujar Kapolres.

Dia menambahkan, meskipun mendeteksi situasi keamanan disebuah wilayah adalah tugas aparat TNI dan Polri, informasi maupun laporan masyarakat sangatlah penting. Olehnya, Kapolres meminta kepada seluruh warga yang berada di wilayah perbatasan agar tidak segan-segan melaporkan setiap orang yang identitasnya tidak jelas kepada petugas terdekat.

Dalam kesempatan itu juga, Kapolres menghimbau kepada seluruh warga di wilayah perbatasan, agar tidak gampang terprovokasi dengan informasi people power yang akan dilakukan sekelompok orang pada tanggal 22 Mei 2019 di Jakarta.

Perlu dikatahui, tambah Napitu, bahwa kekuatan aparat TNI dan Polri di Jakarta telah siap mengamankan Ibu Kota Negara, dan tidak segan-segan menindak tegas bagi siapapun yang hendak mengacaukan NKRI, (allen)