Kasus Positif Covid-19 Masih Bertambah, 21 s/d 22 Juli, Aktifitas Pasar Beriman Wilken Tomohon Dihentikan.

TOMOHON, beritanusantara.co.id – Dengan terus bertambahnya Kasus Covid-19 di Kota Tomohon, Pemerintah Kota Tomohon dalam upaya memutus mata rantai dan sterilisasi dari penyebaran COVID-19 di Kota Tomohon, maka akan dilakukan penghentian sementara aktifitas di Pasar Beriman Wilken Kota Tomohon selama 2 hari, yaitu hari Selasa dan Rabu, tanggal 21 dan 22 Juli 2020.Hal ini disampaikan oleh Tim Gugus Tugas Percepatan penenganan Covid-19 Kota Tomohon melalui Pers Release Jumat (17/7/2020).

Penghentian sementara aktifitas di Pasar Beriman Wilken Kota Tomohon ini adalah untuk keperluan penyemprotan disinfektan, pembersihan, dan pembenahan selama 2 hari, yaitu hari Selasa dan Rabu, tanggal 21 dan 22 Juli 2020. Untuk hari Senin tanggal 20 Juli 2020, pasar tetap dibuka sampai pukul 17.00 WITA.

Selanjutnya dilaporkan juga bahwa hari ini terjadi penambahan 2 kasus yaitu 1 kasus dari Kecamatan Tomohon Timur dan 1 kasus dari Kecamatan Tomohon Selatan, sehingga total jumlah kasus Terkonfirmasi Positif COVID-19 di Kota Tomohon kini tercatat sebanyak 143 kasus dengan sebaran 26 kasus di Tomohon Utara, 24 kasus di  Tomohon Timur, 22 kasus di Tomohon Tengah, 25 kasus di  Tomohon Barat, dan 46 kasus di Tomohon Selatan.

Sementara PDP dilaporkan juga bertambah bertambah 4 orang pasien baru, dan berkurang 3 orang pasien 2 orang telah keluar RS dengan hasil Swab Test 2 Kali Negatif sehingga dikategorikan bukan lagi PDP dan 1 orang Terkonfirmasi Positif COVID-19). sehingga total jumlah PDP di Kota Tomohon kini tercatat sebanyak 20 orang, dengan sebaran 4 orang dari Tomohon Utara, 1 orang dari Tomohon Timur, 9 orang dari Tomohon Tengah, 4 orang dari Tomohon Barat, dan 2 orang dari Tomohon Selatan.

Dari fakta ini, penularan COVID-19 melalui transmisi lokal masih terus terjadi, karenanya melalui Juru bicara Gugus Tugas Yelly Potuh SS, terus menghimbau seluruh masyarakat Kota Tomohon untuk selalu waspada, tetap mentaati himbauan pemerintah, dan tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan secara ketat seperti menjaga jarak fisik dengan orang lain, selalu memakai masker dengan benar saat beraktifitas di luar rumah, rajin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer sebelum menyentuh bagian wajah terutama mata, hidung, dan mulut, serta menahan diri agar jangan dulu beraktifitas yang melibatkan banyak orang di satu lokasi baik di dalam maupun di luar ruangan termasuk di lokasi perkebunan.

“Jadikan hal ini sebagai gaya hidup yang baru, sebagai kebiasaan yang baru, agar kita terhindar dari COVID-19. Kita belum dapat kembali ke kehidupan normal seperti sebelum adanya pandemi COVID-19 karena hingga saat ini vaksin belum ada” Ucap Potuh.

Oleh karena itu lanjutnya, kita harus beradaptasi dengan pola hidup baru yang penuh kewaspadaan dan kehati-hatian, kehidupan masyarakat yang produktif namun aman dari COVID-19. Kita semua tidak tahu kapan pandemi ini akan berakhir.

Marilah kita beradaptasi dengan kebiasaan yang baru ini, sambil terus berdoa agar kita semua diberi kesehatan, kekuatan, dan ketabahan. Tingkatkan imunitas tubuh kita masing-masing dengan cara makan makanan yang bergizi, mengkonsumsi vitamin seperlunya, istirahat yang cukup, berolahraga secara teratur, berpikir positif, dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). (SLY)