Sebut Tidak Berprikemanusiaan, Bupati Minut Kecam Aksi Teroris

AIRMADIDI, beritanusantara.co.id – Teror bom yang disertai aksi bom bunuh diri,  di tiga gereja dan Kantor Polisi di Surabaya Provinsi Jawa Timur dengan korban meninggal mencapai belasan orang serta puluhan luka-luka, mengundang keprihatinan Bupati Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Vonnie Aneke Panambunan (VAP).

Di ruang kerjanya Senin (14/05/2018), VAP sapaan bupati pilihan rakyat Minut ini menyatakan keprihatinan dan mengecam atas aksi bom bunuh diri ini tersebut yang disebut tidak berprikemanusiaan. 

“Bupati sangat prihatin dan mengecam akan aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya. Aksi tersebut tentunya tidak berperikemanusiaan, sebab tidak ada agama tertentu yang mengajarkan untuk saling membunuh. Bagi para korban meninggal dunia terutama jemaat ketiga gereja, kepada keluarga kami sampaikan turut berdukacita,” ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Minut Chresto Palandi SSTP mengutip pernyataan Bupati VAP.

Lanjut Palandi, Bupati VAP-pun menghimbau bagi warga Minut dalam menyikapi peristiwa ini agar tidak mudah terpancing untuk melakukan aksi-aksi yang bisa mengancam kerukunan di daerah Bumi Klabat. “Mari kita bersatu, berdoa bagi Indonesia, khususnya bagi daerah Minahasa Utara. Terutama juga kita harus tetap waspada dengan situasi sekeliling kita yang sampai saat ini masih aman tentram,” imbau VAP. 

Sementara data yang dihimpun sesuai update yang dilansir dari breaking newas U See TV sampai dengan pukul 15.45 Wita Senin (14/5), yang disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol. Frans Barung Mangera menyampaikan korban meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri Surabaya ini total berjumlah 18 orang. Rinciannya terdiri dari korban di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Jalan Ngagel 7 orang, yaitu 2 pelaku dan 5 jemaat. Sementara di Gereja Kristen Indonesia (GKI) jalan Diponegoro, 3 pelaku yang meninggal. Sedangkan di Gereja Pantekosta Jalan Arjuna Surabaya 8 orang, terdiri dari 7 jemaat gereja dan 1 orang pelaku. Kepolisian juga telah menangkap 8 orang terduga teroris yang belum sempat melakukan aksinya dengan target tertentu yang tidak bisa dipaparkan kepada wartawan demi kepentingan penyelidikan. Mereka ditangkap di lokasi yang berbeda, dari tangan mereka disita bom rakitan sebagai barang bukti. (mt)