Steven dan Andrei Tuntut Anggota DPRD Jangan ‘Wowo’ dan Asal-asal Bicara

MANADO, beritanusantara.co.id – Istilah 3DT (duduk, diam, duit dan tidur) yang kerap kali disandangkan kepada anggota DPRD, memang harus ditepis dan dihindari. Hal itu pula yang mungkin telah merasuk benak Wakil Gubernur Steven Kandouw dan Ketua DPRD Andrei Angouw, hingga keduanya menuntut agar anggota legislatif harus mampu untuk berbicara dan jangan hanya jadi wowo (membisu dalam bahasa manado,red), namun juga jangan sembarangan atau asal-asal bicara.  

Kalimat dengan siratan makna guna menyadarkan kembali akan fungsi dan peran anggota legislatif itu disampaikan Steven Kandouw dan Andrei Angouw saat menyambut politisi partai Golkar, Hanafi Sako, sebagai anggota DPRD Sulut untuk melanjutkan sisa masa jabatan di periode 2018-2019.

“Parle dalam bahasa prancis berarti bicara, dan parle itu adalah dasar dari kata parlemen. Karena itu menjadi anggota parlemen atau DPRD harus mempu untuk berbicara. Jangan jadi  wowo!,” ujar Steven, saat memberikan sambutan selepas prosesi Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Anggota Fraksi Partai Golkar, Marlina Moha Siahaan (MMS), sebagaimana digelar di ruang paripurna DPRD Sulut, Selasa, (5/6/18).

Rajutan kalimat dari Wagub Seven Kanduw itu ternyata ikut menyita perhatian ketua DPRD Andrei Angouw. Terbukti, sesaat selepas wagub mengakhiri sambutannya, Andrei secara spontan mendukung ungkapan wagub sembari menyuarakan kalimat bernada peringatan agar anggota DPRD untuk tidak sembarangan dalam berbicara.

“Menjadi anggota DPRD memang harus berani untuk berbicara, tapi jangan asal-asal berbicara,” sebut Andrei, sebelum menutup jalannya rapat paripurna.

Penulis : Jeffrie R. Montolalu