Fenomena Antrian Panjang Di SPBU, Pilat : Perlu Dibuka Sarana Sub Penyalur BBM Di Tiap Wilayah

SANGIHE, beritanusantara.co.id – Antrian panjang di SPBU Tahuna kembali menjadi sorotan yang kerap dikeluhkan masyarakat selaku konsumen. Pasalnya, para masyarakat pengguna roda dua (R2) dan roda empat (R4) harus mengantri berjam-jam di SPBU tersebut.

Menanggapi situasi ini, Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi Daerah Kabupaten Sangihe, Johanis Pilat mengatakan sudah berbagai upayah telah dilakukan untuk mengatasi  situasi ini, namun yang terjadi adalah kebutuhan penggunaan BBM kian meningkat, baik dari angkutan umum, nelayan, dan petani.

“Tentunya sangat diharapkan masyarakat betul-betul menggunakan BBM untuk kebutuhan kerja, karena tidak bisa dipungkiri masih ada aktivitas pengambilan BBM dijual kembali oleh pengecer,”Ungkap Pilat kepada media ini, Senin (28/10).

Lanjut dia, hal ini perlu ada koordinasi dari semua instansi teknis terkait, agar dapat melakukan pengawasan terhadap pengedaran BBM yang tidak sesuai termasuk peredaran keluar daerah Kabupaten Sangihe.

Pilat menuturkan, fenomena antrian di SPBU membuktikan bahwa minimnya sarana penyalur BBM di wialayah Kabupaten Sangihe dan perlu untuk ditambah lagi jangan hanya dua SPBU, mengingat kebutuhan masyarakat terhadap BBM sangat meningkat.

“Untuk kepentingan pelayanan publik, sesegera mungkin perlu diaktifkan sub penyalur disetiap wilayah kecamatan yang diverifikasi oleh pihak Pertamina untuk dapat mempermudah pengguna BBM,”tuturnya.

Karena hanya dua SPBU yang melayani pengambilan BBM di wilayah sangihe, hal ini dapat memberi ruang bagi oknum-oknum untuk memperjual belikan BBM dengan harga yang tidak terkendali.

“Sangat perlu disiasati untuk perlu adanya sarana sub penyalur ditiap wilayah kecamatan, penggunaan BBM bisa terkontrol, begitu juga harga yang dibebankan kepada masyarakat sebagai konsumen tidak terlalu tinggi yang berdaampak pada tekanan ekonomi,”tutup Pilat. (allen)