Pasandaran : Warga Sangihe Perlu Lebih Waspada Terhadap DBD

SANGIHE, beritanusantara.co.id – Kepala Dinas Kesehatan (DINKES) Kabupaten Sangihe, Handry Pasandaran menghimbau warga Sangihe agar dapat lebih mengantisipasi terhadap serangan Demam Berdarah Dengue (DBD). Hal ini disampaikan Pasandaran kepada sejumlah awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (17/02).

Sebelumnnya, diketahui terjadi kasus DBD di Kampung Pulau Mahengetang, Kecamatan Tatoareng, yang menyebabkan dua bayi dibawah lima tahun (balita) meninggal, sehingga Kampung Mahengetang telah ditetapkan sebagai wilayah Kejadian Luar Biasa (KLB) dari DBD akibat peningkatan kasus pada januari 2023.

Menurut Pasandaran, setelah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan, serta kapitalaung setempat, hingga saat ini sudah tidak ada lagi gejala peningkatan kasus DBD di Mahengetang.

“Himbauan dari kami terkait pembersihan lingkungan sudah mereka tindaklanjuti dengan melaksanankan kerja bakti, terlebih sumur-sumur buatan yang tidak lagi berfungsi sudah ditutup bahkan ditimbun dengan pasir atau tanah, sehingga tidak ada lagi genangan air menjadi sarang nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD”kata Pasandaran.

Terkait status KLB di Mahengetang, Pasandaran menjelaskan pihak Dinkes akan mengevaluasi selama dua minggu hingga satu bulan kalau tren kasus menurun maka status KLB akan dicabut.

“Namun hingga saat ini, laporan dari kepala puskesmas dan tim surveilers Dinkes, sudah tidak ada tanda-tanda peningkatan kasus DBD di Mahengetang,”jelas Pasandaran.

Lebih lanjut Pasandaran membeberkan, untuk sekarang ini pihak Dinkes menerima laporan dari wilayah Kalasuge Tabukan Utara ada tiga kasus, namum belum disebut KLB.

“Terkait situasi ini, Kapitalaung Kalasuge bersama dengan beberapa warga sudah berkoordinasi dengan kami, untuk segera melaksanakan pembersihan lingkungan dan tahap selanjutnya tim dari Dinkes akan turun ke lapangan melakukan pengasapan (foging) di Kampung Kalasuge,”jelasnya lagi

Pasandaran menambahkan, ketika ada warga Sangihe yang merasa ada gelaja DBD untuk melapor ke Puskesmas terdekat agar pihak Puskesmas bisa mengverifikasi apakah benar-benar adanya kasus DBD, sehingga antisipasi pencegahan bisa segera dilakukan.

(allen)