Dana “Serangan Fajar” Rp 15 Miliar Gemparkan Warga Kota Manado

MANADO, beritanusantara.co.id – Jelang akhir masa kampanye pemilihan kepala daerah, warga Kota Manado kini digemparkan oleh fenomena “serangan fajar” atau permainan politik uang sejumalh Rp 15 Miliar. Kuat dugaan, strategi licik itu telah dikemas oleh salah satu pasangan calon, sebagai jurus pamungkas untuk memenangkan Pilwako.

Hal yang tak patut sekaligus sebagai bentuk pencederaan terhadap prinsip demokrasi ini, terungkap lewat media sosial facebook. Seperti termuat dalam group ‘explore news manado’ yang menyebutkan jika salah satu calon kontestan Pilkada telah menyiapkan dana sebanyak Rp 15 Miliar dan kuat dugaan akan dibagikan kepada pendukungnya, mulai malam ini hari ini dan esok, Kamis-Jumat (3-4/12/2020).
Dalam postingan berbentuk foto tersebut, ikut juga secara mendetail membeberkan jika nominal itu akan dipecah menjadi Rp 150.000 untuk setiap amplop, yang sementara disiapkan dibeberapa tempat, yaitu di hotel bintang 4 perum mewah di Mapanget, ruko di Winangun serta di Sekretariat jalan 17 Agustus. Disebutkan juga bahwa yang bertindak sebagai eksekutor, penanggungjawab wilayah dan penyalur merupakan struktur partai.

Menariknya, di postingan ini menyertakan gambar kantor dan tulisan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seolah-olah ingin menyampaikan ke KPK terkait informasi ini agar dapat dilakukan operasi tangkap tangan.
Tak cuma itu, tadi malam juga beredar informasi di media sosial bahwa ada tim sukses dari dua paslon yang diduga tengah melakukan bagi-bagi uang ke warga di beberapa lokasi di Kota Manado. Malah karena informasi ini membuat pendukung dari paslon lain bahkan masyarakat turun ke lapangan memastikan benar tidaknya aksi bagi-bagi uang tersebut.

Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubungam Antar Lembaga Bawaslu Manado Taufik Bilfaqih mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan itu dan sedang melakukan penelusuran terkait informasi tersebut. Bahkan dia mengaku telah menginstruksikan seluruh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) untuk melakukan penelusuran.
“Soal isu medsos, butuh informasi tambahan banyak pihak. Harus diakui kita mengalami kesulitan jika tak mendapat respon positif dari publik. Tapi Bawaslu terus melakukan penelusuran. Soal semalam (informasi bagi-bagi uang, red) pengawas kami lakukan penelusuran Yang pasti sudah ditegaskan bahwa jangan ada tindakan politik uang. Jika ada kedapatan akan diproses sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.

Ketua Panwascam Sario Yanes Pongoh menegaskan pihaknya sudah siap mengantisipasi kemungkinan terjadinya politik uang. “Kami setiap saat memantau kondisi di lapangan untuk memastikan tidak ada aktivitas bagi-bagi uang dari paslon atau oleh tim sukses paslon karena itu (money politik) memang dilarang keras,” tandasnya. (*/Jeffrie RM)