Pilkada Disebut Momentum Tepat Untuk Kampanyekan Pelestarian Lingkungan

MANADO, beritanusantara.co.id, – Momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang dihentak secara serentak di Bumi Nyiur Melambai disebut sebagai ajang tepat untuk menggemakan kampanye tentang pelestarian lingkungan. Karenanya, sangat besar harapan jika seluruh kontestan dalam pentas lima tahunan ini bisa tampil terdepan menjadi duta lingkungan bagi seluruh masyarakat terutama kepada pendukung masing-masing.
“Disetiap kegiatan kampanye pasangan calon peserta Pilkada selalu dihadiri ratusan dan mungkin ribuan orang. Kondisi ini tentu sangat potensial dan sangat bermanfaat jika sustansi penjabaran program dari setiap paslon ikut diselipi materi tentang pelestarian lingkungan. Tentunya dampaknya terhadap lingkungan akan sangat luar biasa, mengingat perhatian masyarakat saat ini hanya tertuju kepada pasangan calon peserta Pilkada,” ujar Alan Pusung, pegiat lingkungan Sulut.

Menurutnya, selain menggemakan pentingnya pelestarian lingkungan, semua paslon harus juga menularkan keteladanan menyangkut pelaksanaan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang ramah lingkungan. Sebab lanjutnya, hal yang biasanya sulit untuk dipungkiri terjadi disetiap helatan kegiatan yang melibatkan banyak orang termasuk kampanye Pilkada adalah masalah sampah, terlebih khusus yang berbahan tidak ramah lingkungan. “Alangkah bijaknya jika para paslon memberikan teladan kepada pendukung dan seluruh rakyat, dengan cara meminimalisir penggunaan bahan yang tidak ramah lingkungan disetiap kegiatan kampanye Pilkada,” tambahnya lagi.

Diketahui, satu diantara banyak bahan yang tidak ramah lingkungan adalah kemasan yang berbahan utama plastik dan pada umumnya hanya digunakan satu kali dan kemudian dibuang. Melansir dari situs kompasiana.com dalam artikel bertajuk Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan dan Lingkungan, disebutkan kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit di kelola. Dan, diperlukan waktu puluhan tahun bahkan ratusan tahun untuk melenyapkan sampah bekas kantong plastik. Dampak negatif lainnya ketika di bakar, sampah plastik akan menghasilkan asab beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Jika proses pembakarannya tidak sempurna, plastic akan mengurai udara sebagai diloksin. Senyawa tersebut sangat berbahaya jika terhirup manusia. Dampaknya akan memicu penyakit kanker, hepatitis,pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.(Jeffrie)