AIRMADIDI, beritanusantara.co.id- Pelaku tindak kekerasan seksual yang dialami oleh anak-anak paling banyak dilakukan orang yang dikenal atau orang dekat, kerabat keluarga sendiri ataupun orang yang sangat dikenal oleh korban, kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Jofieta Supit M.Si saat menggelar Sosialisasi Sekolah Ramah Anak (SRA) di SMPN I Airmadidi.
“Lingkungan sekolah adalah lingkungan yang paling cocok untuk mendapatkan pendidikan tentang bagaimana mencegah kekerasan seksual. Kekerasan seksual sering terjadi terhadap orang yang saling kenal dan orang dekat, jadi anak-anak perempuan harus benar-benar diawasi. Hal yang patut dicegah adalah jangan terjadi anak-anak dipegang pada bagian-bagian sensitif seperti paha, payudara, pinggul dan alat kelamin,” imbuhnya.
Untuk kasus kekerasan yang terjadi Supit menghimbau agar keluarga untuk melapor kepada institusi terkait, Kepolisian, Dinas P3A, Lurah, Kepala Desa ataupun Kepala Jaga.
“Kami meminta agar terjadinya kasus kekerasan ini dapat dilaporkan ke instansi terkait, hal ini untuk mencegah tindak pidana kekerasan seksual anak berulang dan meresahkan kita semua,” tegas Supit yang merencanakan pelaksanaan sosialisasi di seluruh Minut.(mt)