Kuota 3 Tabung Elpiji Sebulan Memberatkan

AIRMADIDI, beritanusantara.co.id – “Maaf berdasarkan aturan baru, hanya masyakat miskin dan memiliki kartu saja yang dilayani membeli tabung Elpiji 3 Kg dan hanya 3 tabung untuk sebulan, untuk yang lain silahkan membeli Bright Gas 5,5 Kg. Dan ini akan berlaku tidak lama lagi,” terang pemilik pangkalan Elpiji di Kecamatan Kalawat ketika seorang ASN belanja gas di pangkalannya kemarin.

Kondisi ini mengundang keprihatinan warga Minut, Howard Marius Ketua LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Wilayah Teritorial Sulut, mengatakan dirinya sangat kecewa dengan pemberlakuan aturan baru dari Pertamina yang terkesan memaksakan kehendak.

Pemaksaan ini terkait kuota warga miskin yang hanya 3 tabung perbulan untuk Elpiji 3 Kg, dan dilayani hanya yang memiliki kartu khusus. “Kebijakn atau aturan ini sangat memberatkan. Bagaimana dengan warga Miskin namun tidak berkartu, apakah mereka harus kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak?. Dan bagaimana ketika warga miskin ini hendak melaksanakan hajalan dan membutuhkan lebih dari tiga tabung?, apakah harus merengek kepada pangkalan, agen ataupun Pertamina. Ini harus ada solusi,” tagas Pengky sapaan akrab warga Kaima ini.

Lain halnya dengan pemaksaan penggunaan Bright Gas 5,5 Kg keatas untuk warga lainnya, juga mendapat kritikan salah satu tokoh pemuda Minut Wiliam Luntungan.

“Saya dengar Pemkab tidak dilibatkan dalam Sosialisasi aturan baru pendistribusian Elpiji 3 Kg. Jika ini terjadi dan masyarakat dipaksakan untuk jatah-jatahan Elpiji 3 Kg dan juga pemaksanaan menggunakan Bright Gas, ditakutkan warga kembali memotong pohon untuk bahan bakar dan Minut kembai ke jaman lampau. Dan saya bisa mengindikasikan masyarakat saat ini menjadi Obyek Bisnis selain pengusaha yang juga menggunakan Elpiji,” tegas Will sapaan akrabnya.

Sementara itu dalam sosialisasi Elpiji 3 kg di Airmadidi Selasa 16 Januari silam, hanya dihadiri oleh Agen dan pangkalan tanpa terlihat utusan Pemkab Minut.

“Hal-hal teknis seperti itu juga harus diketahui oleh kami sebagai pemerintah daerah. Ini untuk mengantisipasi agar nanti adanya pertanyaan warga ke pemerintah,” tutup Thayeb.

Bersarkan data di bagian ekonomi Pemkab, di Minut ada 4 agen yang bekerjasama dengan PT Pertamina yakni PT Anugerah Lestari, PT Elpiji Kawan Sejahtera, PT Tonsea Jaya Gas dan PT Anita Kumayas. Dengan pangkalan sebanyak  241 dan rata-rata menyalurkan 52.080 tabung LPG 3kg setiap minggu.

Direktur PT Anita Kumayas, Anita Kumayas pada wartawan mengatakan jika pertemuan yang dilaksanakan antara agen dengan pangkalan itu hanya bersifat intern.

“Nanti akan ada sesi atau pertemuan dengan Pemkab Minut. Pertemuan yang baru-baru kami lakukan itu hanya bersifat intern,” tambah Kumayas.(mt)