SSK Berniat Perkenalkan Sedotan Ramah Lingkungan

Sonya : Bahan Baku Rumput Laut Potensial di Manado

MANADO, beritanusantara.co.id – Mengurangi pengggunaan sedotan plastik untuk kebutuhan peralatan konsumsi, Ir. Sonya Selviana Kembuan (SSK), berniat memperkenalkan pengggunaan sedotan berbahan dasar Rumput Laut, yang telah dikembangkan di beberapa negara di Asia dan Eropah.
“Jika dibandingkan dengan menggunakan sedotan dari bahan logam, sedotan berbahan dasar Rumput Laut ini lebih ramah lingkungan dan kesehatan sekaligus memiliki nilai ekonomis bagi warga Manado yang nantinya membudidayakan rumput laut, sekaligus mendukung kampanye lingkungan hidup dengan 3R yakni Reuse, Reduce dan Recycle,” kata SSK. KotaManado kata SSK di beberapa wilayah kelurahan, dapat dijadikan wilayah pengembangan dan pembudidayaan Rumput laut, dan pemerintah tinggal mempersiapkan teknologi serta pasar untuk komoditas Rumput Laut ini.

”Pasar Rumput laut sebagai bahan baku Sedotan ini terbuka lebar, apalagi beberapa produk makanan dan olahan juga menggunakan rumput laut sebagai bahan tambahan, jadi saya rasa jika kita membudidayakan dengan cara dan teknologi yang tepat, aka nada pasar Internasional yang menampung produksi Rumput laut warga Manado,” tegas Sarjana Jurusan Teknologi Tanaman (TETA) Fakultas Pertanian Unsrat Manado. 

Selanjutnya Pengusaha perempuan peraih penghargaan di Geneva Swiss in mengatakan, dengan mereduksi penggunaan plastic dibeberapa kebutuhan, sudah pasti ikut berperan terhadap penyelamatan lingkungan hidup yang saat ini sangat parah terkontaminasi dengan sampah plastik. “Bahkan saat ini sudah ada teknologi yang justru ditemukan oleh ilmuan Indonesia untuk merubah platik menjadi bahan bakar Bensin dan Solar, ini adalah prestasi yang seharusnya langsung diperhatikan oleh pemerintah. Plastik harus dikurangi jumlahnya, yang salah satunya dengan alat pengubah plastik menjadi BBM ini, dan semoga ketika mendapat kepercayaan warga Manado peralatan seperti ini dapat beroperasi di Manado dan digunakan oleh warga yang ada. Dan lebih menggembirakan lagi alat-alat ini justru mengolah sampah dan tidak menimbulkan sampah baru (Zero Waste),” tutup Importir Marmer Q1 terbesar Indonesia ini. (mt)